Partisipasi

Anda dapat berpartisipasi di blog Dunia Penuh Warna ini. Cukup kirim tulisan anda ke hill_me_marcopollo@yahoo.com atau hilmisetiawan@yahoo.com

Rabu, 31 Oktober 2007

Kejar Setoran Buat Lebaran



Sengatan terik panas matahari, mereka akali dengan memasang anyaman bambu di atas kepala.

Sedikit memakai tenaga yang lebih besar, Pak Karto menarik setimba penuh adonan semen dengan pasir. Adonan itu tidak jelas warnanya, antara putih dengan hitam.

Memanfaatkan sebilah kayu yang dipasang menyilang, pria 44 tahun itu menarik pelan serta hati-hati timba tersebut dengan tangan berlu-muran semen yang sudah mulai mengering.

Di bawah, Pak Miskun asik menyiapkan campuran pasir dengan semen untuk sahabatnya di atas. Sambil menunggu Pak Karto melempar timba yang telah kosong, sesekali Pak Miskun berteduh di bawah atap yang ia buat sendiri dari kayu.

Memang waktu itu udara panas sekali. Tidak ada mendung sekecil pun di langit, tanpa warna-warni lain, langit tampak membiru.

Pak Karto dan Pak Miskun adalah dua orang kuli bangunan yang sedang merampungkan pengerjaan perbaikan rumah di Perum Milenia, Mangli, Kecamatan Kaliwates, Jember.

Rumah yang terletak di jalan Jumat itu sengaja diperbaiki sama yang punya, menjelang lebaran tiba.

Kedua sohib yang sudah bekerja bersama selama 5 tahun itu, tidak menampakkan tanda-tanda kelelahan. Idul Fitri yang segera menghampiri mereka, benar-benar memompa semangat mereka untuk cepat-cepat menyelesaikan pekerjaan.

Jelas saja. Semakin cepat mereka selesai, semakin cepat pula lembaran-lembaran rupiah mereka kantongi.

Jika sudah begitu, impian anak-anak di rumah untuk memakai baju baru saat lebaran, segera terwujud.

“Sesekali terlintas di pikiran saya. Anak-anak memakai busana baru, saat lebaran,” tutur Pak Karto saat melepas lelah.

Sementara itu, Pak Miskun sudah tidak sabar lagi membelikan baju bergambar Power Ranger untuk anaknya. “Sejak awal Ramadhan kemarin, Didik, anak saya, merengek untuk segera dibelikan baju Power Ranger seperti teman-temannya,” kenang bapak dua anak ini.

Perseiapan mereka berdua menyambut Lebaran tahun ini, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. “Sekarang mas, bisa membelikan baju baru untuk anak saja sudah enak.” harap Pak Miskun.

Dari situ jelas muncul sebuah pertanyaan besar. Apakah ketika Lebaran nanti, meja-meja di rumah Pak Karto dan Pak Miskun ini kosong melompong? Berbeda dengan rumah kebanyakan orang, yang dipenuhi bermacam-macam jenis kue, dari ukuran yang terkecil hingga yang terbesar.

Mulai dari jajanan yang manis sampai gurih, jelas sudah disiapkan kebanyakan orang menjelang Idul Fitri tiba. Tapi ada sebagian dari kita, yang masih kebingungan, dari mana dapat uang untuk meramaikan meja di rumahnya nanti.(ilmi)

Tidak ada komentar:

Pembaca Kami